BELUM PERNAH MENCIUM BAU FIQH
Memang Benar :
Tong Kosong Itu,
Nyaring Bunyinya..!
Masalah Kotoran Kucing Saja,
Sampai Mau Menghina Orang Lain.
Memang,
Ummat harus banyak belajar fiqh kembali. Agar mereka tahu bahwa ada banyak ulama yang berselisih pendapat di banyak permasalahan.
Khilaf seakan ijma’.
Yang menyelisihinya berhak dihina, dikucilkan, dicibir dari belakang.
Inilah ummat yang miskin.
Miskin ilmu dan adab. Kalaulah mereka mau buka kembali kitab-kitab ulama, maka semakin tunduklah mereka untuk tidak menghina.
Kalau seandainya antum cuma bisa buka facebook sehari-hari tanpa pernah nyemplung langsung ke lautan ilmu yang ada di kitab-kitab para ulama, maka tahanlah lisan.
Karena orang yang antum hina, sudah berpuluh-puluh tahun nyemplung di lautan ilmu dalam banyak kitab. Mereka itu memiliki hujjah dan mereka juga punya banyak dalil.
Benarlah kata ulama :
من لم يعلم الاختلاف لم يشم أنفه الفقه
“Yang tidak mengetahui khilaf ulama maka hidungnya tidak pernah mencium aroma fiqh.”
Sejatinya, antum tidak kenal ilmu fiqh. Karena semuanya seakan ijma’ dan nihil khilaf.
Kotoran kucing adalah najis.
Akan tetapi jika ada seorang ustadz yang mengatakan tidak najis, maka beliau punya hujjah. Bukan berarti tidak najis maka bersih. Ini salah. Karena ingus dan dahak pun tidak najis tapi kotor.
Mudahnya begini,
Antum sudah khatam berapa kitab fiqh sehingga berhak mencela ustadz Fulan? Kalau 5 lembar pun belum pernah baca khilaf ulama, ya cukup diam. Nas’alullahas salaamah wal aafiyah.
(Ustadz Muhammad Abdurrahman Al Amiry)
___________________________________________