Postingan

Menampilkan postingan dari Januari 19, 2020

RUKUN WAJIB SUNNAH WUDHU

Wudhu KITAB THAHARAH (PERIHAL BERSUCI) Oleh Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi A. Thaharah dengan Air, yaitu Wudhu dan Mandi 1. Wudhu a. Tata caranya: Dari Humran bekas budak ‘Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu anhu : أَنَّ عُثْمَانَ دَعَا بِوَضُوْءٍ فَتَوَضَّأَ: فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْثَرَ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْمِرْفَقِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ غَسَلَ يَدَهُ الْيُسْرَى مِثْلَ ذلِكَ، ثُمَّ مَسَحَ رَأْسَهُ، ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَهُ الْيُمْنَى إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ، ثُمَّ غَسَلَ الْيُسْرَى مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ قَالَ: رَأَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوْئِ هذَا ثُمَّ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوْئِ هَذَا ثُمَّ قَامَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ لاَ يُحَدِّثُ فِيْهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. “‘Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu anhu minta diambilkan air wudhu lalu berwud

SHALAT SENDIRIAN DI BELAKANG SHAF

Shalat Sendirian Di Belakang Shaf SHALAT SENDIRIAN DI BELAKANG SHAF Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Pertanyaan. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya : “Bagaimana pendapat yang shahih mengenai orang yang shalat sendirian di belakang shaf.?” Jawaban. Ada beberapa pendapat tentang shalat sendirian di belakang shaf imam : 1.Shalatnya sah tetapi menyalahi sunnah, baik shaf yang ada di depannya penuh atau tidak. Inilah yang terkenal dari ketiga imam madzhab ; Malik, Abu Hanifah, dan Al-Syafi’i, dari riwayat Imam Ahmad bin Hanbal. Mereka menafsirkan hadits :  لاَ صَلاَةَ لِمُنْفَرِدٍ خَلفَ الصَّفِّ   kepada ketidaksempurnaan, bukan ketidaksahan : 2. Shalatnya batal, baik shaf yang di depannya penuh atau tidak. Dasar hukumnya adalah hadits :  لاَ صَلاَةَ لِمُنْفَرِدٍ خَلفَ الصَّفِّ  “Tidak sah shalat bagi yang sendirian di belakang imam”. Juga hadits yang menerangkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melihat seorang lelaki shalat sendirian di belakang shaf, l

PERINTAH NABI APAKAH SUDAH KITA KERJAKAN?

Jika kita Muslim, bayangkan apa yang akan kita lakukan, jika Rasulullah Salallahu alaihi wasallam hidup dijaman kita, atau kita hidup dijaman nabi, dihadapan kita ada Nabi Muhammad salallahu alaihi wasallam, dan beliau perintahkan sesuatu.  Maka apa sikap kita? a. Kerjakan apa yang diperintahkan. b. Tidak mendengarkan dan diamkan perintah Nabi. c. Menolak perintah dan mencari-cari alasan yang pas menurut kita, untuk bisa menjadi alasan sebagai pembantah dan mematahkan perintah Nabi. Dengan begitu maka jawaban kita pasti  A Dengar dan kerjakan apa yang diperintahkan. Jika sampai pilihan kita jatuh pilihan B atau C Apakah pantas kita disebut membangkang?  Pasti sangat pantas kan? Sepakat dan kita setujui bersama. Bahkan cukup kita di cap sebagai bukan Umatnya. Setuju?  __________________ Namun apa yang terjadi ketika kita saat diperintahkan 1. Berjilbab? Mencari alasan kita bilang  jilbab tidak wajib. 2. Berjenggot? Kita bilang jenggot tidak wajib. 3. Menjauhi yang berbahaya bagi tubuh s