Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 11, 2018

DIMANAKAH ALLAH (2),1000 SERIBU DALIL MENUNJUKKAN ALLAH DIATAS SELURUH MAKHLUKNYA

Di Manakah Allah (2), 1000 Dalil Menunjukkan Allah Di Atas Seluruh Makhluk-Nya Muhammad Abduh Tuasikal, MSc March 13, 2010 Aqidah 2 Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi ajma’in wa man tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumid diin. Saat ini, kami akan tunjukkan berbagai dalil yang menyatakan bahwa Allah berada di atas seluruh makhluk-Nya sebagai sanggahan untuk abusalafy yang  masih meragukan keyakinan semacam ini. Ya Robbi, a’in ‘ala naili ridhoka (Wahai Rabbku, tolonglah aku untuk menggapai ridho-Mu). Ulama Besar Syafi’iyah Menyatakan Ada 1000 Dalil Mengapa banyak yang mengaku sebagai Syafi’iyah malah jauh dari aqidah yang dipegang oleh ulama Syafi’iyah. Coba perhatikan nukilan Ahmad bin Abdul Halim Al Haroni berikut. قَالَ بَعْضُ أَكَابِرِ أَصْحَابِ الشَّافِعِيِّ : فِي الْقُرْآنِ ” أَلْفُ دَلِيلٍ ” أَوْ أَزْيَدُ : تَدُلُّ عَلَى أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى عَالٍ عَلَى الْخَلْقِ وَأَنَّهُ فَوْقَ عِبَادِهِ . وَقَالَ غَيْرُهُ : فِيهِ ” ثَلَاثُمِائَةِ

DIMANAKAH ALLAH (1), KEYAKINAN YANG BENAR MENGENAI SIFAT ALLAH

Di manakah Allah (1), Keyakinan yang Benar Mengenai Sifat Allah Muhammad Abduh Tuasikal, MSc March 11, 2010Aqidah 1      Alhamdulillah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala aalihi wa shohbihi wa man tabi’ahum bi ihsaanin ilaa yaumid diin. Saat ini, alhamdulillah dakwah semakin tersebar luas di dunia maya. Website dakwah pun semakin menjamur. Ini adalah sesuatu yang patut disyukuri. Di samping itu dakwah kepada kepahaman menyimpang pun juga semakin tersebar. Yang terakhir ini pun sangat menyedihkan. Orang awam yang asal fitrohnya bersih akhirnya ternodai dengan berbagai macam kotoran syubhat (pemikiran sesat) yang membutakan hati. Di antaranya adalah beberapa syubhat yang dibawakan oleh para blogger anti salafi, yang menamakan blognya dengan sebutan abusalafy. Syubhat yang ada dan cukup keras adalah mengenai pernyataan mereka bahwa Allah itu ada tanpa tempat. Ini adalah penentangan mereka terhadap aqidah Ahlus Sunnah yang menyatakan bahwa Allah berada di atas langit dan All

SEPAKAT ULAMA DIMANA ALLAH

Sepakat Ulama tentang Di Mana Allah Muhammad Abduh Tuasikal, MSc 27 September 2015 Barangkali ada yang bertanya, di mana Allah? Allah di atas sana, di atas langit, di atas semua makhluk-Nya. Jawaban di atas menjadi kata ganti ulama. Para ulama telah menyetujui Allah yang tinggi di atas 'Arsy-Nya. Allah berada di ketinggian di atas langit sana, bukan berada di muka bumi. Allah berada di atas seluruh makhluk-Nya, bukan di mana-mana. Berikut kami buktikan keyakinan di atas berdasarkan kata para para ulama.   1 - Kata Ijma 'Ulama 'Abdurrahman bin Abi Hatim mengatakan, ayahku menceritakan kepada kami, dia mengatakan aku diceritakan dari Sa'id bin' Amir Adh Dhuba'i sedang berbicara mengenai Jahmiyah. Dia mengatakan, الجهمية فقال هم شر قولا من اليهود والنصارى قد إجتمع اليهود والنصارى وأهل الأديان مع المسلمين على أن الله عزوجل على العرش وقالوا هم ليس على شيء "Jahmiyah lebih jelek dari Yahudi dan Nashrani. Telah diketahui yahudi dan yahudi lainnya bersama

ENGKAU DAN HARTAMU ADALAH MILIK AYAHMU

Makna Hadits “Engkau dan Hartamu Adalah Milik Ayahmu” Dalam sebuah riwayat hadits disebutkan, dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu bahwa ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata: “Wahai Rasulullah aku memiliki anak dan harta, namun ayahku ingin mengambil hartaku”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: أنت ومالك لأبيك “Engkau dan hartamu adalah milik ayahmu” [HR. Ibnu Majah no. 2291, Ibnu Hibban, 2/142 dan Ahmad no. 6902] Dalam riwayat Ahmad disebutkan dengan lafadz : أنت ومالك لوالدك Apakah dipahami dari hadits tersebut bahwa seorang ayah boleh mengambil harta anak-anaknya sekehendaknya tanpa meminta ijin kepada anak? Berapa kadar harta yang boleh diambil? Sebelum menjawab pertanyaan di atas, perlu kita teliti apakah hadits tersebut shahih. Jika memang shahih, apa penjelasan para ulama tentang hadits tersebut… Hadits tersebut dihasankan atau dishahihkan oleh Al-Hakim, Abu Hatim, Abu Zur’ah[1], Al-Mundziri[2], Ibnu

BOLEHKAH MENJADI MAKMUM DI BELAKANG MAKMUM MASBUK

Bolehkah Menjadi Makmum di Belakang Makmum Masbuk? Seringkali kita menyaksikan hal ini di masjid-masjid. Ketika imam selesai salam, ada jama’ah yang telat, lantas ia bermakmum di belakang makmum masbuk (yang sudah shalat dengan imam pertama). Bolehkah bermakmum semacam ini? Mari kita lihat penjelasan dari ulama besar, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah. Ahmad bin Abdul Halim Al Haroni yang digelari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pernah ditanya, عَنْ رَجُلٍ أَدْرَكَ مَعَ الْجَمَاعَةِ رَكْعَةً فَلَمَّا سَلَّمَ الْإِمَامُ قَامَ لِيُتِمَّ صَلَاتَهُ فَجَاءَ آخَرُ فَصَلَّى مَعَهُ فَهَلْ يَجُوزُ الِاقْتِدَاءُ بِهَذَا الْمَأْمُومِ؟ “Ada seseorang yang mendapati jama’ah tinggal satu raka’at. Ketika imam salam, ia pun berdiri dan menyempurnakan kekurangan raka’atnya. Ketika itu, datang jama’ah lainnya dan shalat bersamanya (menjadi makmum dengannya). Apakah mengikuti makmum yang masbuk semacam ini dibolehkan?” Jawaban beliau rahimahullah, Mengenai shalat orang yang pertama tadi ada du

HUKUM SHALAT SENDIRIAN DI BELAKANG SHAF

Hukum Shalat Sendirian di Belakang Shaf Pertanyaan: Saya mengharapkan fatwa Anda tentang seseorang yang shalat sendirian di belakang shaf. Apakah shalat tersebut sah ataukah harus diulang? Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan seorang laki-laki yang shalat di belakang shaf untuk mengulang shalatnya. Apakah hadits ini shahih atau telah dimansukh atau bertentangan dengan hadits-hadits lain dalam masalah ini? Kami mengharapkan penjelasan yang gamblang dari Anda, karena banyaknya perdebatan dalam masalah ini. Bagi orang yang datang ke mesjid sementara shaf pertama sudah penuh dan dia takut kehilangan rakaat, bolehkah dia menarik satu orang yang ada ditengah-tengah shaf untuk menemaninya, ataukah dia harus menunggu sampai datangnya orang lain padahal dia nanti akan kehilangan satu rakaat? Berikanlah fatwa kepada kami. Nudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala memberkati Anda. Jawaban: Seorang muslim tidak boleh shalat sendirian di belakang shaf, sebagaimana sabda N

HUKUM SHALAT SENDIRIAN DIBELAKANG SHAF

Hukum Shalat Sendirian di Belakang Shaf Pertanyaan: Saya mengharapkan fatwa Anda tentang seseorang yang shalat sendirian di belakang shaf. Apakah shalat tersebut sah ataukah harus diulang? Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan seorang laki-laki yang shalat di belakang shaf untuk mengulang shalatnya. Apakah hadits ini shahih atau telah dimansukh atau bertentangan dengan hadits-hadits lain dalam masalah ini? Kami mengharapkan penjelasan yang gamblang dari Anda, karena banyaknya perdebatan dalam masalah ini. Bagi orang yang datang ke mesjid sementara shaf pertama sudah penuh dan dia takut kehilangan rakaat, bolehkah dia menarik satu orang yang ada ditengah-tengah shaf untuk menemaninya, ataukah dia harus menunggu sampai datangnya orang lain padahal dia nanti akan kehilangan satu rakaat? Berikanlah fatwa kepada kami. Nudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala memberkati Anda. Jawaban: Seorang muslim tidak boleh shalat sendirian di belakang shaf, sebagaimana sabda N