Postingan

Menampilkan postingan dari Mei 15, 2016

SIAPA YANG MENGATAKAN BID'AH

Gambar
SIAP YANG MEMBID'AHKAN Saya mohon bantuan dari sahabat, teman, jamaah masjid ini & ustad tentunya yg faham hadist (menurut yg saya pahami banyak imam), shg pesan pada anak saya kalau beribadah yg ikhlas jangan sekali kali membid'ahkan orang lain yg seiman, krn perbuatan bid'ah PASTI NERAKA, perkataan itu sangat menyakitkan (bagaimana hukumnya menyakitkan orang seiman). ============================ Komentar saya : Tidak ada yang membidahkan orang. Yang ada adalah orang yang sedang mengingatkan orang lain bahwa suatu perbuatan dihukumi bidah oleh Al Qur'an dan Hadits. Jika anda merasa tersakiti oleh Al Qur'an, maka proteslah sama Allah Azza Wa Jalla, satu2 nya pemilik seruan yang Maha Mulia. Yang dituntut ibadah bukan hanya Ikhlas tapi juga harus sesuai petunjuk Rosul. Allah berfirman: Artinya: “Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.” (Terj. Al-Hasyr: 7) Dan lagi Allah Ta’ala berfirman:

14 AMALAN YANG KELIRU DIBULAN RAMADHAN

14 Amalan yang Keliru di Bulan Ramadhan Berikut adalah beberapa kesalahan yang dilakukan di bulan Ramadhan yang tersebar luas di tengah-tengah kaum muslimin. 1. Mengkhususkan Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan Tidaklah tepat keyakinan bahwa menjelang bulan Ramadhan adalah waktu utama untuk menziarahi kubur orang tua atau kerabat (yang dikenal dengan “nyadran”). Kita boleh setiap saat melakukan ziarah kubur agar hati kita semakin lembut karena mengingat kematian. Namun masalahnya adalah jika seseorang mengkhususkan ziarah kubur pada waktu tertentu dan meyakini bahwa menjelang Ramadhan adalah waktu utama untuk nyadran atau nyekar. Ini sungguh suatu kekeliruan karena tidak ada dasar dari ajaran Islam yang menuntunkan hal ini. 2. Padusan, Mandi Besar, atau Keramasan Menyambut Ramadhan Tidaklah tepat amalan sebagian orang yang menyambut bulan Ramadhan dengan mandi besar atau keramasan terlebih dahulu. Amalan seperti ini juga tidak ada tuntunannya sama sekali dari Nabi  shallallahu ‘alaihi

HARI YANG TERLARANG UNTUK BERPUASA (2)

Hari Yang Terlarang untuk Berpuasa (2) Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya . Berikut adalah kelanjutan dari hari yang terlarang untuk berpuasa sunnah. Kami harapkan pembaca Rumaysho.com bisa menyimak penjelasan kami sebelumnya. Semoga bermanfaat. Keempat : Berpuasa pada Hari Syak (Yang Meragukan) Yang dimaksud di sini adalah tidak boleh mendahulukan puasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan dalam rangka hati-hati mengenai masuknya bulan Ramadhan. Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, لاَ يَتَقَدَّمَنَّ أَحَدٌ الشَّهْرَ بِيَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ إِلاَّ أَحَدٌ كَانَ يَصُومُ صِيَامًا قَبْلَهُ فَلْيَصُمْهُ “ Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi seseorang yang terbiasa mengerjakan puasa pada hari tersebut maka berpuasalah.”   [1] Dalam hadits lainnya, dari ‘Ammar bin Yasir disebutkan, مَنْ صَامَ الْيَوْمَ الَّذِي يُشَكُّ فِيهِ فَقَدْ

HUKUM PUASA SETELAH PERTENGAHAN SYA'BAN

Hukum Puasa Setelah Pertengahan Sya’ban Sebagian orang menganggap bahwa puasa setelah pertengahan sya’ban tidak dibolehkan karena ada beberapa hadits yang melarang ini. Tulisan kali ini akan meninjau lebih jauh bagaimanakah yang tepat dalam masalah ini. Semoga bermanfaat. Larangan Puasa Setelah Pertengahan Sya’ban Ada beberapa lafazh yang membicarakan larangan puasa setelah pertengahan bulan Sya’ban. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلاَ تَصُومُوا “ Jika tersisa separuh bulan Sya’ban, janganlah berpuasa. ” (HR. Tirmidzi no. 738 dan Abu Daud no. 2337) Dalam lafazh lain, إِذَا كَانَ النِّصْفُ مِنْ شَعْبَانَ فَلاَ صَوْمَ حَتَّى يَجِىءَ رَمَضَانُ “ Jika tersisa separuh bulan Sya’ban, maka tidak ada puasa sampai datang Ramadhan. ” (HR. Ibnu Majah no. 1651) Dalam lafazh yang lain lagi, إِذَا كَانَ النِّصْفُ مِنْ شَعْبَانَ فَأَمْسِكُوا عَنِ الصَّوْمِ حَتَّى يَكُونَ رَمَضَانُ “ Jika tersisa separuh bulan Sya’ban, maka tahanl

PUASA SEMINGGU SEBELUM RAMADHAN

Puasa Seminggu Sebelum Ramadhan Bolehkah berpuasa sunnah seminggu sebelum Ramadhan? Dari Abu Hurairah, Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, لاَ يَتَقَدَّمَنَّ أَحَدٌ الشَّهْرَ بِيَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ إِلاَّ أَحَدٌ كَانَ يَصُومُ صِيَامًا قَبْلَهُ فَلْيَصُمْهُ “Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa satu atau dua hari sebelumnya, kecuali bagi seseorang yang terbiasa mengerjakan puasa pada hari tersebut maka puasalah.”  (HR. Abu Daud no. 2335, An Nasai no. 2173, Tirmidzi no. 687 dan Ahmad 2: 234. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih) Sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin bahwa berdasarkan hadits di atas bisa kita tarik beberapa faedah di antaranya larangan berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan.  Sekaligus hadits tersebut jadi dalil bahwa berpuasa setelah pertengahan Sya’ban masih dibolehkan. Sedangkan dalil yang menyatakan, إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ فَلاَ تَصُومُوا “Jika tersisa separuh bulan Sya’b

LARANGAN BERPUASA SATU ATAU DUA HARI SEBELUM RAMADHAN

Larangan Berpuasa Satu atau Dua Hari Sebelum Ramadhan Ada ilmu yang mesti diperhatikan sebelum melaksanakan puasa Ramadhan. Ada larangan yang berisi perintah untuk tidak berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan. Karena ada yang punya tujuan melaksanakan puasa sebelum itu untuk hati-hati atau hanya sekedar melaksanakan puasa sunnah biasa.   Hadits yang membicarakan hal ini disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Bulughul Marom hadits no. 650 sebagai berikut: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, لاَ تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ إِلاَّ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ “Janganlah kalian berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan kecuali seseorang yang punyakebiasaan puasa, maka bolehlah ia berpuasa.” (HR. Bukhari no. 1914 dan Muslim no. 1082). Beberapa faedah dari hadits di atas: 1- Dalil ini adalah larangan berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan karena ingin hati-hati dala

AMALAN SUNAH KETIKA SYA'BAN (11)

Amalan Sunah Ketika Sya’ban Pertanyaan: Assalamu’alaikum Apakah ada  amalan khusus ketika Sya’ban ? Mohon pencerahannya. Jawaban: Wa’alaikumussalam Ada beberapa hadis shahih yang menunjukkan anjuran amal tertentu di  bulan Sya’ban , di antara amalan tersebut adalah: Pertama , memperbanyak  puasa sunnah  selama bulan Sya’ban Ada banyak dalil yang menunjukkan dianjurkannya memperbanyak puasa di bulan Sya’ban. Di antara hadis tersebut adalah: Dari Aisyah  radhiallahu  ‘ anha , beliau mengatakan, يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ: لاَ يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ: لاَ يَصُومُ، فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ “Terkadang Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  puasa beberapa hari sampai kami katakan, ‘Beliau tidak pernah tidak puasa, dan terkadang beliau tidak puasa terus, hingga kami katakan: Beliau tidak melakukan puasa. Dan saya tidak pernah melihat Nabi

ADAKAH AMALAN NISFU SYA'BAN (10)

Adakah Amalan Nisfu Sya’ban? Bagaimana dengan amalan malam  Nisfu Sya’ban  yang dilakukan oleh banyak orang? Apakah amalan nisfu sya’ban dibenarkan menurut agama Islam? Jawaban: Amalam Nisfu Sya’ban Ada beberapa riwayat yang shahih tentang keutamaan memperbanyak puasa di bulan Sya’ban, tetapi tanpa mengkhususkan di hari tertentu, di antaranya: Pertama,  keterangan dari A’isyah  radhiyallahu ‘anha , مَا رَأَيْتُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ  اِسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلاَّ رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِيْ شَهْرٍ مِنْهُ فِيْ شَعْبَانَ، فَكَانَ يَصُوْمُ شَعْبَانَ كُلَّهُ إِلاَّ قَلِيْلاً “Aku tidak pernah sekali pun melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali (pada) bulan Ramadan, dan aku tidak pernah melihat beliau (banyak berpuasa -ed) dalam suatu bulan kecuali bulan Sya’ban. Beliau berpuasa pada kebanyakan hari di bulan Sya’ban.”  (HR. al-Bukhari: 1868 dan HR. Muslim: 782) Kedua,   hadis dari Usamah

HUKUM PUASA SETELAH NISFU SYABAN (9)

Hukum Puasa setelah Nisfu Sya’ban Apa hukum puasa setelah nisfu syaban, mohon penjelasan.. Jawaban: Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du, Terdapat hadis dari Abu Hurairah  radliallahu ‘anhu , Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda: إِذَا انْتَصَفَ شَعْبَانُ، فَلَا تَصُومُوا “Jika sudah masuk pertengahan  Sya’ban , janganlah berpuasa.”  (HR. Abu Daud 2337) Dalam hadis yang lain, yang juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, لاَ تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ إِلاَّ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ “Janganlah kalian berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan, kecuali seseorang yang punya kebiasaan puasa sunah, maka bolehlah ia berpuasa.”  (HR. Bukhari 1914 dan Muslim 1082). Di sisi lain, Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam merutinkan  puasa selama sya’ban . Bahkan beliau melakukan puasa sya’ban sebulan penuh. Dari A’isyah radhiallahu ‘anha , beliau mengatakan

ADAKAH PUASA NISFU SYABAN (8)

Gambar
Puasa Nisfu Syaban? Adakah Puasa Nisfu Syaban? Karena sekarang sedang ramai disebarkan lewat sms. Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du, Kita dianjurkan memperbanyak puasa selama bulan sya’ban. A’isyah  radliallahu ‘anha  mengatakan, مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ “.. saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, saya juga tidak melihat beliau berpuasa yang lebih sering ketika di bulan Sya’ban.”  (HR. Bukhari 1969 dan Muslim 782). Dalam hadis lain, dari Usamah bin Zaid  radhiyallahu ‘anhuma , bahwa beliau pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam , Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat anda berpuasa dalam satu bulan sebagaimana anda berpuasa di bulan Sya’ban. Kemudian Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda: ذَلِكَ شَهْرٌ يَغ

MALAM NISFU SYABAN (7)

Malam Nisfu Syaban Pertanyaan: Assalammu’alaikum. Apa keistewaan bulan Sya’ban? Karena saya sering mendengar bahwa Allah menutup catatan perbuatan manusia dan menggantinya dengan catatan baru? Terima kasih. Jawaban: Wa’alaikumus salam warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du, Pertama, kami tidak pernah menjumpai dalil maupun keterangan ulama bahwa buku catatan amal hamba ditutup di malam nisfu Sya’ban atau ketika bulan Sya’ban. Kami hanya menduga, barangkali anggapan semacam ini karena kesalah pahaman terhadap hadis, dari Usamah bin Zaid, beliau bertanya, يَا رَسُولَ اللَّهِ، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ “Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat anda berpuasa dalam satu bulan sebagaimana anda berpuasa di bulan Sya’ban?” Nabi  shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda, ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى ر

KEUTAMAAN MALAM NISFU SYABAN (6)

Keutamaan Malam Nisfu Syaban Pertanyaan: Assalamu ‘alaikum. Apakah shalat “ nishfu Sya’ban ” itu ada dan sesuai dengan Sunah? Saya sering mendengar adanya pelaksanaan shalat tersebut secara berjemaah, biasanya dalam rangka menyambut Ramadhan. Jawaban: Wa’alaikumussalam warahmatullah. Allah berfirman: إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ * فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ “Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Quran di malam yang berkah, dan sesungguhnya Kami yang memberi peringatan. () Di malam itu diturunkan setiap takdir dari Yang Maha Bijaksana.”  (QS. Ad-Dukkhan: 3 – 4). Diriwayatkan dari Ikrimah –  rahimahullah  – bahwa yang dimaksud malam pada ayat di atas adalah malam nisfu syaban . Ikrimah mengatakan: أن هذه الليلة هي ليلة النصف من شعبان ، يبرم فيها أمر السنة Sesungguhnya malam tersebut adalah malam nisfu syaban. Di malam ini Allah menetapkan takdir setahun. ( Tafsir Al-Qurtubi,  16/126). Sementara itu, mayoritas ulama berpendapat ba